Jumat, 28 Mei 2010

semantik atau makna kata

Yang dimaksud oleh Aristoteles dengan makna otonom yang ada pada sebuah kata danperbedaannya dengan makna yang hadir sebagai akibat proses gramatikal adalah makna yang hadir dari kata itu sendiri secara otonom maksudnya disebut dengan makna leksikal. Makna leksikal itu berkenaan dengan makna leksem atau kata yang sesuai dengan referennya (yang umumnya ada dalam kamus), sedangkan makna yang hadir sebagai proses gramatikal disebut makna gramatikal. Makna gramatikal adalah makna yang hadir sebagai akibat adanya proses gramatika seperti proses afiksasi, proses reduplikasi , dan proses komposisi. Afiksasi adalah proses memberikan awalan pada sebuah kata.

Contoh: ter- pada kata bawa (tidak tidak sengaja terbawa) Reduplikasi adalah untuk menyatakan makna jamak, sebuah buku menjadi banyak buku (artinya lebih dari satu buku) proses komposisi contohnya sate ayam dan sate madura. Sate ayam menyatakan asal bahan, sedangkan sate madura menyatakan asal tempat.
Ferdinan de sausure berpendapat bahwa studi linguistik harus difokuskan pada keberadaan bahasa itu pada waktu tertentu. Pendekatannya harus sinkronis dan studinya harus deskriptif. Akibat pandangannya tersebut, maka dalam studi semantik selanjutnya kajian semantik berciri:

a). Pandangan yang bersifat historis tel;ah ditinggalkan karena pendekatannya sinkronis, walau masalah perubahan makna masih juga dibicarakan.

b). Studi kosa kata sangat mendapat perhatian.
Des sausure juga mengajukan konsep signe untuk menunjukan gabungan signifie atau “yang dijelaskan” dan signifiant (yang menjelaskan). Signifie (yang dijelaskan) tidak lain dari makna atau konsep dari signifiant (yang menjelaskan), wujudnya berupa bunyi-bunyi bahasa. Signifie dan signifiant sebagai signe lingistique merupakan satu kesatuan yang merujuk kepada satu referen, yaitu sesuatu berupa benda atau hal yang berada diluar bahasa. Konsep de sausure mengenai signe linguistique ini sampai saat ini masih menguasa dunia linguistik.

Sirkumlokasi yakni penjelasan pada arti kata dalam kamus yang penjelasannya belum jelas, karena penjelasannya berkaitan dengan kata baru yang maknanya sama dengan kata sebelumnya, atau dengan kata lain penjelasannya hanya berputar-putar.
Contoh: kata “kucing” diartikan sebagai binatang yang rupanya sebagai harimau kecil, sedangkan kata “harimau” diartikan sebagai binatang buas yang rupanya sebagai kucing besar. Bila kucing itu merupakan harimau kecil dan merupakan kucing besar, maka kata kucing dan harimau tetap belum jelas.

Nominal dan verbal


Kalimat verbal merupakan kalimat yang dibentuk dari klausa verbal, atau kalimat yang predikatnya berupa kata atau frase yang berkategori verba. Sedangkan kalimat yang predikatnya bukan kata atau frase verbal disebut nonverbal. Kalimat nominal termasuk kalimat nonverbal karena tersusun dari kata-kata benda. Jadi, verba dan nominal dikategorikan kata penuh atau kata yang secara l;eksikal memiliki makna, mempunyai kemungkinan mengalami proses morfologi dan dapat berdiri sendiri sebagai sebuah satuan tuturan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar