Sejarah :
Pada tahun 2006 rangga umara mengembangkan ide usaha
makanan. Dimana pecel lele merupakan makanan yang cukup dikenal oleh masyarakat
Indonesia. Ditambah bahan baku lele itu sendiri mudah didapat dan penjualannya sangat
tinggi.
Dinamakan pecel lele lela merupakan singkatan
dari Pecel Lele Lebih laku, lambing atau logo dari pecel lele lela ini
menyerupai logo sturbucks coffe. Sempat mendapatkan teguran perihal logo ini
tidak menyurutkan perkembangan cabang yang sudah merabah diIndonesia. Sesuai
dengan mottonya : “Bersama Kami PECEL LELE AKAN MENDUNIA” . pecel lele lel
sudah memiliki lebih dari 32 outlet di INDONESIA. Seperti Jakarta, bandung, Yogyakarta,
bali, Makassar, purwokerto.
Visi Misi :
Visi
·
Menjadi Brand Nasional dan Pemimpin pasar usaha pecel
lele modern di Indonesia
·
Menjadi Brand Nasional kebanggaan Indonesia, dan
memberikaan manfaat yang seluas-luasnya bagi seluruh masyarakat, mitra usaha
dan karyawan
·
Membawa makanan tradisional khas Indonesia pada dunia
internasional
Misi
·
Menyediakan berbagai variasi produk hidangan lele yang
enak dan unik
·
Memberikan kualitas pelayanan yang sangat baik, dengan
mengutamakan QSV = Quality, Service & Value
·
Senantiasa berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan
untuk memaksimalkan kepuasan pelanggan dan mitra usaha
Struktur organisasi :
Mengingat ukuran yang belum terlalu besar maka struktur
organisasi Pecel Lele Lela di Bogor dibuat satu level yang sama di bawah manajer
restoran agar pengawasan efektif dan
efisien. Gambar merupakan struktur organisasi Pecel Lele Lela di Bogor.
Tim manajemen restoran Pecel Lele Lela di Bogor berjumlah 9
orang, yaitu dua orang pemilik perusahaan,
satu orang manajer, enam orang
karyawan yaitu pada
dua orang waiters, satu orang kasir, dua orang kasir, satu orang
staf pengantar. Masing-masing staf
mempunyai spesifikasi pekerjaan sesuai tugas dan tanggung jawabnya. Spesifikasi pekerjaan ini
dilakukan untuk memudahkan dalam
melakukan pekerjaan, efektivitas dan juga optimalisasi dalam melakukan pekerjaan. Adapun tugas dan fungsi dari masing-masing
bagian pada struktur organisasi Pecel
Lele Lela di Bogor adalah sebagai berikut:
1) Pemilik / Franchisee
Pemilik karena memiliki hak yang kuat atas restoran Pecel
Lele Lela di Bogor maka pemilik
melakukan pemeriksaan pembukuan, keuangan serta segala tindakan yang dijalankan oleh manajer
restoran. Pemilik juga memiliki hak untuk memberhentikan karyawan apabila
melalaikan kewajiban-kewajibannya. Pemilik tidak diwajibkan selalu ada setiap hari pada
restoran Pecel Lele Lela di Bogor dikarenakan
kesibukannya mengurus bisnis yang lainnya.
2) Manajer Restoran
Manajer restoran bertanggung jawab atas kelancaran administrasi
dan operasional serta mengkoordinir
segala keselarasan kegiatan di unit restoran dan dapur dari segala aspek operasionalnya, termasuk
juga terhadap pengontrolan pembiayaan
dari target hasil usaha yang selaras dengan tujuan perusahaan.
3) Chef (Koki)
Chef bertanggung jawab atas persediaan makanan sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan menu, maupun
staf berdasarkan resep standard dan biaya pembuatan makanan yang telah dianggarkan.
4) Delivery Crew (Staf Pengantar)
Delivery crew bertugas mempersiapkan perlengkapan delivery
dan kondisi motor dalam keadaan baik,
memastikan bahwa makanan yang dibawa sesuai pesanan konsumen, dan membuat laporan keluhan
konsumen.
5) Waiter/waiteress (Pelayan)
Waiter/waiteress
bertanggung jawab atas tugasnya dalam menyiapkan susunan meja yang rapih dan memberikan pelayanan dalam
penghidangan makanan dan minuman secara
ramah, sopan dan efisien terhadap konsumen yang datang ke restoran sesuai standar pesanan dari
konsumen.
Pelayanan :
Pelayanan yang diberikan oleh pecel lele lela mencakup
pemesanan langsung oleh konsumen dengan mendatangi outlet yang ada. Atau dengan delivery
order yaitu dengan layanan pemensanan antar antara petugas ke konsumen. Konsumen
haya dengan menelepon ke outlet terdekat dan memesan menu apa saja yang akan
dipesan, maka petugas akan mengantarkan ke lokasi yang sesuai dengan pesanan
konsumen tersebut.
Pemasaran :
Jenis pemasaran yang dilakukan oleh manajemen pecel lele
lela cukup efektif dengan menggunakan logo yang mirip dengan logo starbucks
coffe memberikan kemudahan konsumen dalam mengingat produk pecel lele lela,
selain itu pemasaran juga dilakukan dengan memasang billboard di beberapa
jalan, memasang iklan di beberapa radio kota, serta menggunakan media social. Ini
cukup menarik banyak konsumen untuk datang dan merakasan sensasi yang berbeda
dalam makan lele.
Kesimpulan :
Teknologi mempengaruhi tingkat kualitas pemasaran suatu produk, berawal dari manual menuju ke perkembangan online sangat dibutuhkan diera sekarang, guna mempermudah konsumen dalam medapatkan pelayanan yang baik.
Terimakasih berbagai sumber terkait artikel ini. semoga Bermanfaat :)