Hidup itu cuma sekali, anakku.
Baik-baiklah.
Ibu cari uang untuk keperluan kamu lahir ke
dunia ini dari mereka yang datang naik bis ke kantor, ke sekolah, ke kampus
atau pergi kondangan. Mereka yang memberi uang lecek bau tangan tukang ikan
untuk ibu pakai bayar bidan. Kalau sudah besar nanti, tidak perlu tanyakan
kemana perginya bapak. Bapak sudah tau kamu pasti menanyakannya, tapi nak, andai
saja ibu bisa menjawabnya.
Nak, tak perlu jauh-jauh mencari bapak, ia
tidak memberimu uang makan dan susu, ia tidak memberimu pelukan dan ciuman
hangat sebelum kamu tidur atau mengantar kamu ke ayunan dari kain batik
pemberian nenek. Kamu akan sibuk untuk berterimakasih pada mereka, nak, penumpang
bis kota yang rela patungan untuk kelahiranmu, susumu dan semangkuk bubur tim
setiap hari. Ibu hanya pergi kesana, kesetiap bis kota itu untuk menjemput
rejekimu dan kukumpulkan baik-baik dalam plastik permen mint.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar