Rabu, 17 Oktober 2012

Nak..




Hidup itu cuma sekali, anakku. 
Baik-baiklah.
Ibu cari uang untuk keperluan kamu lahir ke dunia ini dari mereka yang datang naik bis ke kantor, ke sekolah, ke kampus atau pergi kondangan. Mereka yang memberi uang lecek bau tangan tukang ikan untuk ibu pakai bayar bidan. Kalau sudah besar nanti, tidak perlu tanyakan kemana perginya bapak. Bapak sudah tau kamu pasti menanyakannya, tapi nak, andai saja ibu bisa menjawabnya.
Nak, tak perlu jauh-jauh mencari bapak, ia tidak memberimu uang makan dan susu, ia tidak memberimu pelukan dan ciuman hangat sebelum kamu tidur atau mengantar kamu ke ayunan dari kain batik pemberian nenek. Kamu akan sibuk untuk berterimakasih pada mereka, nak, penumpang bis kota yang rela patungan untuk kelahiranmu, susumu dan semangkuk bubur tim setiap hari. Ibu hanya pergi kesana, kesetiap bis kota itu untuk menjemput rejekimu dan kukumpulkan baik-baik dalam plastik permen mint.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar