Selasa, 17 April 2012

Tools dan Software untuk pengembangan game

Game Tools adalah software aplikasi spesial yang menangani dan memfasilitasi dalam membuat game baik PC ataupun console. Pada game tools terdapat fungsi yang menyertai konversi yang diperlukan dalam pembuatan game (kayak 3D models, texture, level editing, script compilation, dll).


Sebagian besar game tools biasanya hanya bisa mengembangkan satu jenis game, tapi seiring perkembangan zaman, sekarang banyak game tools dapat membuat lebih dari satu genre.


Setiap game tools memiliki fitur yang berbeda, yang paling menonjol dari sisi grafis. Tidak semua game tools dapat menghasilkan kualitas gambar yang bagus dan tidak semua game tools menggunakan scripting / code base dalam proses pembuatannya.


Untuk membuat game dapat menggunakan SDK (Software Development Kit) dari DirectX dengan memanfaatkan fungsi-fungsi DirectX yang disediakan. Pada dasarnya, game itu sendiri merupakan sebuah aplikasi komputer yang ditulis dengan script atau bahasa pemrograman, di balik sebuah game yang menghadirkan kesenangan dan kenyamanan bermain, terdapat ribuan bahkan jutaan kode program yang membentuknya.


Game dapat ditulis dengan bahasa pemrograman yang umum dan telah dikenal seperti Visual Basic, C, Java, Delphi, Phyton, dan lain sebagainya. Umumnya para developer game menggunakan tools atau paket library, seperti OpenGL Utility Toolkit atau modul lainnya. Beberapa development tools juga dikembangkan untuk memudahkan pembuatan game, misalnya RPG Maker dari Jepang yang memungkinkan kita menciptakan game dengan genre Role Playing Game.


Contoh tools atau software dari freeware dan komersil bisa lihat dibawah ini :

1. Freeware

- Blender- OGRE

- jMonkeyEngine

- Panda 3D

- DXFramework

- Sphere

- Golden T Game Engine, dll.


2. Komersil

- 3D Game Studio

- 3D Game Maker

- Jamagic

- Blitz 3D

- Alamo

- BigWorld

- DXStudio

- Euphoria

- Jade Engine

- Jedi

- Medusa

- RPG Maker XP

- RPG Maker VX

- Vision Engine


Ada 3 tipe game engine yang ada saat ini, diantaranya :


1. Roll-your-own game engine

Banyak perusahaan game kecil seperti publisher indie biasanya menggunakan engine-nya sendiri. Mereka menggunakan API seperti XNA, DirectX atau OpenGL untuk membuat game engine mereka sendiri. Di sisi lain, mereka kadang menggunakan library komersil atau yang open source. Terkadang mereka juga membuat semuanya mulai dari nol.


Biasanya game engine tipe ini lebih disukai karena selain kemungkinan besar diberikan secara gratis, juga memperbolehkan mereka (para developer) lebih fleksibel dalam mengintegrasikan komponen yang diinginkan untuk dibentuk sebagai game engine mereka sendiri. Kelemahannya banyak engine yang dibuat dengan cara semacam ini malah menyerang balik developernya. Tower Games Studio membutuhkan satu tahun penuh untuk menyempurnakan game engine-nya, hanya untuk ditulis ulang semuanya dalam beberapa hari sebelum penggunaannya karena adanya bug kecil yang sangat mengganggu.



2. Mostly-ready game engines


Engine ini biasanya sudah menyediakan semuanya begitu diberikan pada developer/programer. Semuanya termasuk contoh GUI, physiscs, libraries model, texture dan lain-lain. Banyak dari mereka yang sudah benar-benar matang, sehingga dapat langsung digunakan untuk scripting sejak hari pertama. Game engine semacam ini memiliki beberapa batasan, terutama jika dibandingkan dengan game engine sebelumnya yang benar-benar terbuka lebar.


Hal ini ditujukan agar tidak terjadi banyak error yang mungkin terjadi setelah sebuah game yang menggunakan engine ini dirilis dan masih memungkinkan game engine-nya tersebut untuk mengoptimalkan kinerja game-nya. Contoh tipe game engine seperti ini adalah Unreal Engine, Source Engine, id Tech Engine dan sebagainya yang sudah sangat optimal dibandingkan jika harus membuat dari awal. Dengan hal ini dapat menyingkat menghemat waktu dan biaya dari para developer game.



3. Point-and-click engines


Engine ini merupakan engine yang sangat dibatasi, tapi dibuat dengan sangat user friendly. Anda bahkan bisa mulai membuat game sendiri menggunakan engine seperti GameMaker, Torque Game Builder dan Unity3D. Dengan sedikit memanfaatkan coding, kamu sudah bisa merilis game point-and-click yang kamu banget. Kekurangannya terletak pada terbatasnya jenis interaksi yang bisa dilakukan dan biasanya hal ini mencakup semuanya, mulai dari grafis hingga tata suara.


Tapi bukan berarti game engine jenis ini tidak berguna, bagi developer cerdas dan memiliki kreativitas tinggi, game engine seperti ini bisa dirubah menjadi sebuah game menyenangkan, seperti Flow. Game engine ini memang ditujukan bagi developer yang ingin menyingkat waktu pemrogramman dan merilis game-game mereka secepatnya.

sumber : dari sini

sekilas peluang games dalam industri kreatif

Kementrian Perdagangan Indonesia menyatakan bahwa Industri kreatif adalah industri yang berasal dari pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.


Industri kreatif terbagi dalam beberapa sub sector dimana setiap sektornya memiliki fokusnya masing-masing. Salah satu dari sub sektor industri kreatif berdasarkan pemetaan industri kreatif yang telah dilakukan oleh Departemen Perdagangan Republik Indonesia adalah permainan Interaktif yang dapat diartikan sebagai kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi. Subsektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan semata-mata tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi.


Nah, dalam post yang saya buat sekarang, kita Cuma akan membahas tentang peluang games pada industri kreatif yaa, tidak membahas sub lain dari industri kreatif itu sendiri.


"Seiring perkembangan zaman, hanya mereka yang memang mampu menjadikan industri kreatif sebagai peluang besar yang akan mampu bertahan."


Budi Setiawan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim.


Kenapa ???


Karena manusia pun berubah dan berkembang, dan karena sebuah kreatifitas juga tidak berbatas maka dari itu perubahan terjadi. Games juga hasil dari kreatifitas yang tidak lagi hanya sebagai pengisi waktu luang, namun telah berubah menjadi hobi yang ditekuni secara serius namun sumberdaya manusia yang fokus dalam pengembangan games masih belum banyak.


Nah, sekarang bagaimana tentang peluang games itu sendiri???


Lihat saja perkembangan keberadaan warnet games di Indonesia dewasa ini, maka itu terjadi pasti dengan alasan kuat bahwa peminat games tidaklah sedikit, dari sekedar anak kecil yang mengisi waktu luang sampai orang dewasa yang telah bekerja sekalipun.


Pemerintah tampaknya juga menyadari peluang besar di bidang industri kreatif ini, terutama jika dilihat dari kontribusi produk domestik bruto (PDB) dari industri kreatif yang telah mencapai angka tujuh persen.


Dukungan kepada industri kreatif Game juga dinyatakan dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), yang dalam implementasinya diwujudkan dengan pemberian insentif terhadap industri kreatif dan dukungan beasiswa bagi pelajar yang berminat di bidang tersebut.


Dilihat dari segi positifnya maka industri games ini cukup menjanjikan jika ditekuni secara serius, games itu sendiri memerlukan kreatifitas dan logika yang tinggi sehingga jika ada anggapan bahwa games membuat seseorang menjadi malas dan lupa waktu, itu tidak sepenuhnya benar. Bahkan salah satu universitas di Semarang telah menjadikan Game Technology sebagai salah satu bidang studi, yaitu Unika Soegijapranata.


Sumber :

http://id.wikipedia.org/wiki/Industri_kreatif

http://surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=f626c5c85316abfd60c53d166febba93&jenis=e4da3b7fbbce2345d7772b0674a318d5

http://ilmuti.com/2012/03/27/peluang-besar-industri-games/